Uncategorized

Biasanya Aku Tidur Nyenyak di Kursi Penumpang

Habis maghrib kami sekeluarga memulai perjalanan pulang ke kampung halaman. Sudah Dua minggu, akung dan uti berkunjung ke tempat perantauan kami. Malam ini saatnya mengantar beliau berdua pulang. Perjalanan malang-ponorogo bisa kami tempuh dalam waktu 4 jam berkat adanya jalan tol. 

Dulu sebelum tol surabaya-madiun dibangun, kami  lewat jalur selatan. Malang-Blitar-Tulung Agung-Trenggalek-Ponorogo. Butuh waktu 6-7 jam. Selain disebabkan keadaan dan keramaiannya, juga dikarenakan kami sering berhenti menikmati kuliner kota yang terlewati. Saat itu kami jarang sekali melakukan perjalanan malam. Alasan utamanya adalah keeadaan jalan di tepi pegunungan perbatasan trenggalek dan ponorogo yang rawan longsor. Maka siang atau sore hari terasa lebih aman dan nyaman.Berbeda dengan saat ini. Kami berani melakukan perjalanan malam hari saat jam tidur anak-anak. Tujuannya tentuu agar anak-anak tidak terlalu capek. Ya walaupun harus merogoh kocek cukup dalam. Tak apa, jika waktu tempuh yang lebih singkat mampu menjaga mood dan stamina keluarga.

Di satu jam awal perjalanan, mobil kami dipenuhi celotehan dan polah tingkah anak-anak. Praktis tidak ada yang bisa aku lakukan selain mengawasi mereka agar tidak mengganggu ayahnya menyetir. Tak lama.. biasanya sebelum masuk tol surabaya, anak-anak sudah tertidur pulas. Di saat ini pula, biasanya saya juga tak kuasa menahan kantuk. Ikut tertidur. Suami saya juga sudah hafal dengan habit saya ini. Si Pelor, nempel molor.

Tapi malam ini berbeda. Saya mempunyai amanah untuk mengedit beberapa flyer acara. Kebetulan saya ikut panitia, sie HPD untuk acara milad kolaborasi 6 regional IP. Entah kenapa hari ini rasanya bersemangat sekali. Mungkin karena tim kami berhasil mengumpulkan banyak sponsor. Jadi membuatku tak sabar menjejer logo mereka dalam flyer acara kami.

Awalnya aku berniat mengedit tiga flyer saja. Toh rekan setimmu berpesan, kalau mata sepet kepala pusing ngedit flyer stop aja mbak. Lanjut besok. Jadi sepertinya tak harus selesai malam ini.  Entah kenapa setelah 3 flyer selesai rasa kantuk tak kujung datang. Akhirnya aku buka link fliyer selanjutnya di canva grup kami. Flyer ke empat selesai. Flyer kelima selesai. Sampai akhirnya 6 flyer berhasil aku edit sebelum sampai rumah.

Jam 11.30 kami sampai rumah dan entah kenapa rasa kantuk tak juga menyapa. Setelah bersih-bersih diri dan merapikan barang bawaan kami, ku putuskan saja menulis ini. Hanya sebagai pengingat bahwa aku pernah melakukan perjalanan malam dari malang sampai ponorogo tanpa tidur. Karena itu adalah prestasi tersendiri, hehehhe. Apalagi waktu diperjalanan bisa dihabiskan untuk hal-hal yang produktif. Kasih piala dong.. wkwkkwk

Uncategorized

Gara-gara setor tulisan

Kemarin saat setor tulisan melalui media blog, sempet share link tulisan tersebut di WA status. Walau durasi share nya tidak lama, karena masih minder kalau tulisan dibaca orang lain. Masih banyak typo nya. Lupa swasunting dulu sebelum publish. Ternyata walau sebentar sudah ada beberapa teman yang “mengintip” tulisan saya kemudian mereka membaca dan meresponnya. 

Satu diantara teman yang merespon adalah teman sebangku saat SMA. Kami lumayan lama tidak mengobrol panjang lebar. Tapi gara-gara tulisan yang saya share kemarin kami bisa ngobrol panjang kali lebar sama dengan luas, kalau kali tinggi sama dengan volume ya bund, Xixiixi (sekalian ngapalin rumus).

Sejak SMA teman saya ini sudah hobi menulis. Dia punya blog yang aktif. Setelah kami berpisah beliau juga sudah menerbitkan buku melalui penerbit mayor. Kabar terbaru adalah bahwa beliau bekerja sebagai copywriter dan marketing di suatu perusahaan besar.

Tak mau kehilangan momen, saya pun mencoba bertanya bagaimana caranya menjadi penulis yang baik. Bagaimana bisa “bercuan” dari menulis. Walau di IP sendiri banyak pelatihan atau WS dengan tema serupa. Tapi ngobrol sama teman rasanya kaya les privat gak sih? hehehhe. Bersyukur punya teman yang tidak pelit ilmu, dan mau berbagi pengalaman.

Untuk menjadi copywriter misalnya, beliau menjelaskan bisa dimulai dengan branding diri dulu. Menulis beberapa riview di blog, kemudian nyetatus kalau menerima job copywriting. Olshop dan perusahaa  yang butuh bisa menghubungi dengan status freelancer, atau bergabubg dengan sribulancer. Nah sribulancer ini lah adalah istilah yang baru saya dengar. Cuss main surfing ke google. Ternyata sribulancer adalah web yang menghubungkan antara freelancer dan dan mereka yang membutuhkan jasa freelancer. Ngobrol sama orang yang berilmu memang penuh manfaat ya? sebentar saja rasanya kaya ada penerangan langkah apa yang bisa diambil jika benar-benar ingin berkecimpung dan mencari tambahan rizqi dari dunia penulisan ini. 

Langkah awal yang akan saya ambil adalah banyak menulis. Branding melalui tulisan, riview, dan testimoni di blog. Barulah nanti mendaftar di sribulance jika sudah benar-benar siap. 

Terima kasih KLIP, karena dipaksa setor jadi punya bahan obrolan dengan teman yang berilmu. Hehhehe

Uncategorized

Wisata Kuliner Mie Karso, Malang

Mie karso atau lebih dikenal dengan mie jogja. Menurut saya memiliki ciri khas mie kuning yang tebal dan lembut. Dibanding mie-mie lain, sepertinya mie karso memasukkan lebih bayak telur ke dalam adonan mie kuningnya. Selain itu pemiliknya mungkin sengaja memakai bahan baku dengan kualitas terbaik. Sehingga “mie” nya saja sudah terasa spesial, apalagi jika dipadupadankan dengan bumbu yang sedap.

Selain mie dan racikan bumbu yang pas. Toping ayam yang besar dan telur yang melimpah menjadi kemewahan hidangan yang tersaji untuk konsumennya. Satu lagi, porsinya juga gak main-main. Banyak untuk ukuran perut normal, hehehehe.  Tak jarang minuman yang sudah dipesan tak kuasa dihabiskan karena  perut sudah kekenyangan.

Setting dengan dapur terbuka membuat pembeli bisa melihat secara langsung proses pembuatan. Sekaligus memungkinkan kita untuk melihat kehigienisan dari tempat memasaknya. Dapur terbuka ini mungkin juga merupakan salah satu strategi marketing agar harum masakan bisa menyebar kemana-mana. Membuat asam lambung menunaikan tugasnya, menggugah selera makan!

Dari segi menu, menurut saya mie karso memiliki menu yang lumayan banyak. Selain mie godog dan mie goreng yang merupakan favorit keluarga kami. Ada pula mie kocok, kwetiau, ifumie, aneka nasi goreng, dan aneka olahan bihun. Harganya kisaran 22K sampai 29K. Tidak bisa dibilang mahal untuk rasa dan porsi yang ditawarkan. 

Disamping semua kelebihan yang ditawarkan, saya memiliki beberapa catatan. Lantainya terasa licin, dan mejanya memiliki sudut yang tajam. Hal ini menjadi catatan karena saya membawa anak kecil dan balita. Jadi yang kesana bawa balita ekstra hati-hati dan perhatian ya. Jangan sampai terpeleset kaya anak saya, hehehhe

Diluar catatan kecil itu, mie karso worth it banget untuk dicoba. Warga malang tak perlu jauh-jauh ke jogja jika ingin menjajal mie khas jogja ini. Kita bisa berkunjung mulai jam 09.30 sampai 22.00 WIB. Lokasinya ada di jalan tengger No 2 Kauman Malang. 

Hhhmmm.. jadi lapar ni, nulis sambil membayangkan mie godog hangat di suasana malang yang dingin.

Uncategorized

Ku Namakan Resolusiku “Harapan”


Momen pergantian tahun, sepertinya memang momen yang ideal untuk melakukan perubahan. Aku pun memiliki beberapa harapan untuk perbaikan diri. Satu diantaranya adalah menata finansial, hal yang paling malas aku lakukan. Pie igak males, belanja ke kang sayur aja jarang banget tanya harga, wkwkwk. Paling tidak bisa menjawab saat ditanya harga-harga, padahal setiap hari belanja.

Kebiasaan ini didukung kebiasaan suami yang juga sama, wkwkwkwk. Sehingga keuangan bulanan kami tidak terdeteksi. Berapa biaya operasional rumah selama sebulan juga tidak diketahui. Gawat gak sih?

Ikhtiarku adalah mulai melihat-lihat teman-teman yang belajar journaling budgeting, membeli buku budgeting, dan menuliskan beberapa harapan terkait budgeting. Agak lucu sih ya persiapannya beli buku budgeting, hihihi. Mikirnya dengan memakai buku yang imut dan penuh warna bisa menambah motivasi untk konsisten mengisinya. Tersebab belum tahu benar biaya operasional rumah selama sebulan, maka rencanaku adalah menuliskan pengeluaran harian dulu. Namun apa mau dikata, tahun baru tiba tak juga kutuliskan pengeluaran harian. lalu apakah setelah momennya terlewat aku akan mengurungkan niat? bismillah.. ku coba untuk memulai walau bukan dari tanggal 01. Tujuan utamaku agar kami tau berapa pengeluaran kami, dan aku bisa merencanakan investasi pribadiku. Walaupun suami sudah memulai investasinya terlebih dahulu, tapi untuk belajar investasi ala suami, rasanya ibu 2 anak ini tak sanggup mengikuti. hehehe

Awalnya aku menyamankan diri, dan berlindung dibalik kalimat “Pembukuan uang bukan bidang, passion, dan sesuatu yang aku nikmati saat menjalaninya. Walau sering kali mengikuti materi dengan tema “manager keuangan keluarga” yang diadakan oleh Ibu Profesional, niat itu tak kunjung timbul. Sampai suatu hari pengeluaran kami sangat besar, dan kami tidak menyadari detail dari pengeluaran tersebut. Bertepatan dengan menyimak obrolan teman di wag yang membahas investasi pribadi, rasa-rasanya akuharus keluar dari zona nyaman tempatku bersembunyi. Mulai mencatat dan kemudian mengatur, sebelum akhirnya menjadi manager keuangan keluarga. Semoga dengan menuliskan niat awal dan langkah awal disini, membuat saya semakin termotivasi untuk konsisten sampai bisa menjadi manager keuangan keluarga.

Uncategorized

Aku dan Tik-Tik

Kenapa mengapa para dokter, ustad, psikolog, dan para ahli (dibidang masing-masing) berlomba-lomba membuat konten di tiktik?

Bukankah ada sarana lain untuk menyampaikan edukasi kepada masyarakat?

kenapa harus tiktik yang kalau iklannya lewat di you tube “menonjolkan” cewek goyang-goyang, atau cewe pamer aurat?

Sampai timbul keresahan di hati saya, bagaimana kalau iklan itu lewat juga di you tube suami? bahkan yang gak niat punya akun tiktik pun disuguhi si cewek seksi goyang-goyang. Gratisss. Tanpa effort. Sungguh berat godaan bapack-bapack menjaga pandangan di zaman ini.

Keresahan lain adalah tentang bagaimana remaja-remaja yang saya kenal lebih banyak menghabiskan waktunya untuk ngonten tik tok. “Masalah tugas mah bisa ditunda, tapi goyang tik tik yang utama.” kan miris! Apalagi melihat influencer yang mereka ikuti, aduh ampun! Isinya kalau gak goyang-goyang ya tutorial uwu-uwuan padahal usia masih belasan.

Akhirnya saya sampai di fase ini. Mengambil hikmah dari hal yang membuat saya resah. mencoba menggali sisi positif walau mungkin sedikit naif.

Momen itu…

Saat seorang teman bercerita kepada saya tentang masalahnya. Menurut saya, saya memberikan solusi yang saya harap bisa meringankan. saya sertakan sumber ilmiah sebagai pendukung solusi saya. Tetapi ternyata solusi saya tidak bisa ia terima. Tak lama kemudian, dia mengunggah konten tiktik yang berisi “quote ala-ala”. Quote yang seakan-akan ditulis ahli medis, padahal isinya bertentangan dengan prinsip “kemedisan” itu sendiri. Ahhhh… analisaku kalah sama tiktik. Tapi ya sudah lah ya, toh saya juga bukan ahlinya. bisa jadi yang di tiktik itu kebenarannya lebih bisa dipercaya, walau gak ada data dan sumber ilmiahnya.

Titik itulah yang akhirnya membuat saya paham.

Kenapa Dokter harus membuat konten yang menarik di tiktik? Karena tidak sedikit netizen yang meminta diagnosa ke sana.

Kenapa ustad harus membuat konten yang menarik hati? Karena banyak orang mencari Nasehat kesini.

Kenapa konsultan pernikahan rela bersusah payah membuat konten dan konsisten mengunggah? Untuk menyelamatkan rumah tangga dari konten-konten yang malah memperkeruh masalah. Seolah memahami satu pihak, padahal sedang menyudutkan pihak lainnya. Bukan tambah selesai malah semakin keruh. Parahnya, ketika hobi kita adalah menyimak apa yang ingin kita baca saja. Istri menyimak kewajiban suami, menyimak bagaimana suami harus memperlakukannya. Semakin bertambahlah keluhan istri kepada suaminya. Bukan bersyukur, malah jadi istri yang kufur. Naudzublillah… Tau banget buk? iya.. pengalaman sih.. hehehe.. untung sekarang sudah mulai tobat. baru mulai sih, wkwkwkkw. Minimal mulai menyimak kewajiban-kewajiban istri. Mulai menyimak hak-hak suami.

Tapi saya nyimaknya bukan di tiktik, belum punya niat mengunduhnya. Toh juga bukan ahli apa-apa untuk bisa membuat konten yang bermanfaat, hehehehe.

Uncategorized

Malam Satu Suro

Warning!

Tulisan ini tidak mengandung cerita  horor, hihihi😅

Di kota saya, Ponorogo. Malam tahun baru islam lebih dikenal dengan Malam Suro. Dengan latar belakang kota yang sangat memperhatikan budaya dengan aneka mistisnya, maka malam satu suro adalah malam yang istimewa di ponorogo.

Untuk saya pribadi, terasa istimewa karena dulu saat saya masih kecil malam satu suro dimanfaatkan keluarga mbah dari ayah untuk berkumpul bersama. Rame, seru! Melihat orang-orang rela berdesakan naik truk untuk pergi ke alun-alun. Jumlah truknya pun tidak hanya satu, dua. Puluhan bahkan mungkin sampai seratus. Terlihat dari parkiran yang sampai jauh sekali dari pusat keramaian.

Kebetulan rumah mbah tidak jauh dari alun-alun kota. Pusat perayaan malam suro selain di  batoro katong, juga terpusat di alun-alun. Jadi kebayang kan serunya di rumah mbah malam itu.

Biasanya di alun-alun digelar festival Reog, kembang api, dan acara-acara pendukung yang lain. Sedangkan, siang harinya ada karnaval budaya. Dimana mobil-mobil berubah menjadi bermacam bentuk. Mulai dari bentuk merak, sampai bentuk kraton kerajaan. Mobil-mobil unik itu mengusung kakang dan senduk yang mengenakan berbagai baju daerah. Anak-anak, remaja, beserta orang tua, semua memadatai pinggiran jalan. Antusias menyaksikan.

Sumber gambar antara news

Dari sekian kali menyaksikan karnaval, hal yang paling terukir di memori saya adalah saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu, ibu masih menemani hari-hariku. Setiap melihat karnaval, jajanan favorit kami adalah bakpao rasa kacang hijau. Walaupun berjajar puluhan penjual. Tapi kami setia kepada si bakpao. Dulu, belum ada bakpao keliling di desaku. Jadilah bakpao hanya bisa ditemui di kota saat ada keramaian.

sumber gambar cendana news

Sampai sekarang, memori itu yang hadir ketika bakpao menyapa lidah.  Hehhehe

Kembali ke Malam Suro, kata bapak di malam itu orang-orang terbiasa begadang semalam suntuk. Konon, jaman dahulu setiap malam suro banyak anjing berkeliaran. Suro itu sendiri adalah singkatan dari “aSU moRO”, yang artinya “anjing berkunjung”. Jadi orang-orang bangun dan siaga agar tidak diserang anjing liar.

Untuk ritual mistis yan sering dilakukan berupa larung, cuci keris, dll. Saya tidak pernah menyaksikan. Jadi tidak bisa cerita deh. Hehhehe

Kalau penasaran dengan festival Reog, dan karnaval suro-nya ponorogo bisa dicari di you tube. Siang ini pun kami menyaksikan karnaval suro via you tube, sebagai pengobat kangen dan mengenalkan beberapa adat ponorogo kepada anak-anak saat screen time.

Ponorogoku, tempat pulang paling nyaman yang selalu kami rindukan. Lekas membaik kampung halaman. Kita karnaval lagi setelah covid pergi.

Selamat Tahun Baru 1443 H.

Kalau daerahmu, ada apa di tahun baru hijriyah?

Uncategorized

Tahun ini anakki sekolah daring!

Saya adalah orang tua dengan dua anak balita.

Tahun ini si kakak, sudah masuk TK.

Memang kemarin selama pandemi, niat memasukkannya ke play grup kami urungkan. Selain karena awal pandemi, alasan lebih besarnya adalah si adek yang pada fase merangkak, berdiri terhuyung-huyung, dan belajar berjalan. Rasanya kok “awang-awangen” kalau harus menemani kakak daring terjawadwal. Belum lagi banyaknya curhatan bersliweran tentang keresahan orang tua membersamai anak sekolah dari rumah. Banyak ngeluhnya dari pada senengnya (yang nyampe telinga saya sih).

Setelah lebih dari setahun, keadaan bumi mulai membaik. Saya sempat optimis bisa sekolah luring di awal pembelajaran kakak .

Sudah sempat sounding, briefing, bahkan role playing. Bagaimana berangkat sekolah, salim bu guru, duduk dibangku, dll.

Lha kok ndilalah, angka covid meroket lagi. Sudah bisa dipastikan, sekolah daring adalah salah satu aturan pembatasan.

Bismillah..

Tanggal 11 Juli, sehari sebelum pembelajaran. Sekolah mengirimkan alat dan bahan belajar untuk seminggu melalui pak kurir.

Alhamdulillah.. kegiatan seminggu awal adalah kegiatan yang biasa kami lakukan di rumah. Mewarnai, membuat topeng, dan cooking class adalah hal yang semuanya disukai fadhil.

Ekspresi malu malu ala fadhil

Hari pertama fadhil antusias. Nampak malu-malu berkenalan dengan bu guru dan teman-teman. Malu-malu saat berdoaa dan menyanyi. Perasaan mamanya, alhamdulillah hari pertama yang menyenangkan. Kalau ada sedikit kendala teknis, adalah suara bu guru yang tenggelam oleh celotehan anak-anak. Yang seru dan rame itu… hehehehehe

Di hari pertama ini saya benar-benar  menjaga mood fadhil sebelum mulai daring. Sesaat sebelum daring, adek menumpahkan susu kakak+memecahkan gelasnya. Rasanya kudu teriaaaakkk.. udah jam mepet, ada aja kejadian. Sempat terlepas sih, aduh kenapa minumnya diatas meja.. biasanya kan di bawah. Untung bisa nge rem. Inget kalau pagi ini hari pertama fadhil sekolah. Sabar.. sabar…

Malam harinya, saya sudah sounding kalau besok kegiatannya mewarnai sekolah. Kakak mau sekolahnya warna apa? Warna pelangi mama! Oke.. boleh..

Alhamdulillah besoknya juga aman tanpa drama. Biar ada yang bisa diceritakan tak cari-cariin dramanya.. hahhaha

Dramanya saat mewarnai adalah, ada petunjuk awan diwarnai biru. Dia g mau dong… katanya awan itu warna putih mama, yang biru itu langit!

Saya bebaskan fadhil semaunya. Karyanya adalah 100% persen buah tangan dan otaknya. Biarlah terlihat paling tak rapi, paling aneh perpaduan warnanya. Itu lah karya fadhil apa adanya sekarang. Biar nanti jadi kenangan. Pun kalau dia tidak mau mengerjakan akan saya biarkan, paling saya bilang ya udah berarti gak dapat nilai dari bu guru ya (O iya, untuk nilai ini memang saya sering memberi bintang saat dia mengerjakan worksheet. Jadi sudah faham konsep nilai).

Alhamdulillah ketemu sekolah yang konsepnya mendidik tidak bisa mendadak. Dua minggu ini tidak ada tugas neko-neko yang susah dilakukan anak. Karena anak memang harus bahagia belajar dulu, baru bisa cinta.. ye kaaan…

Uncategorized

Hidup dengan mengurangi minyak dan gula tidak semenyeramkan itu kok!

Hai-hai bunda

Bagaimana kabar bunda dan keluarga? Salam sehat, dari saya yang lagi semangat-semangatnya memulai hidup sehat. Doakan istiqomah dan terus upgrade ya…

Hal yang saya lakukan untuk memulainya, adalah hal yang ringan-ringan saja. Saya belum bisa kalau makan oat, makan buah saja, ataupun makan tempe mentah. Bukan karena hal-hal tersebut tidak baik, tapi sayanya yang belum kuat mental. Emang lemah sih, xixixiix. Balik lagi ke apa yang sudah saya lakukan ya bund. Saya mengurangi penggunaan minyak untuk lauk dan makanan saya, di saat bersamaan saya juga mengurangi asupan gula dan tepung.

Alhamdulillah hasilnya sudah saya rasakan di minggu ke dua ini. Siklus haid saya sudah kembali. yeyyyyy.. !! Setelah melahirkan anak ke-2 durasi haid saya lama sekali. Bisa 10-12 hari baru suci. Alhamdulillah haid terakhir kemarin 6 hari suci. Kembali seperti dahulu.

Terus terang, awal saya memulai pola ini tujuannya untuk mengurangi BB yang tiap hari nganan. Dalam 2 minggu saya menjalaninya BB pun turun 2.5 kg.

Lalu, poin penting yang ingin saya sampaikan adalah ketika menjalankan pola ini kita tetap bisa makan enak kok. Tidak menyiksa, dan bisa dinikmati. Saya tetap masak untuk suami, anak, seperti biasa. Sedangkan untuk porsi saya, bahan dan bumbu saya sisihkan sedikit untuk dieksekusi tanpa minyak dan gula.

Pada gambar, piring lauk dan telur yang jadi satu adalah punya saya. Tanpa minyak dan gula.

Minyaknya ganti apa? Ganti air.. jadi pakai air untuk mematangkan bumbu. Sedangkan untuk membuat tempe goreng, telur goreng, dll saya mengoleskan sedikit minyak supaya tidak lengket. Jadi bukan yang bener-bener tanpa minyak. Mungkin nanti, seiring waktu berjalan bisa benar-benar tanpa minyak, gula, dan tepung. Tapi untuk sekarang saya jalani dulu yang menurut saya bisa untuk saya jalankan dengan bahagia.

Kalau bahagia, harapan saya bisa bertahan lama. Bismillah, doakan ya… 🙂

Uncategorized

Bunda sayang Zona 5

Berikut ini adalah laporan kegiatan kami menyulut “obor pertama”

Obor yang kami pilih adalah read aloud.

Rencananya kami akan membahas buku yang sama selama 2 hari. Hari pertama kami bacakan nyaring bukunya, hari kedua fadhil bercerita ulang menurut versinya. Jika fadhil sedang tidak mood maka kami akan menanyakan saja beberapa informasi yang terdapat dalam buku tersebut.

https://drive.google.com/file/d/1ajbxxzBLiJjHAKZVnoUHLi7ei9C4V4Jp/view?usp=drivesdk

link diatas adalah link rekaman read aloud kami.

#harike1

#tantangan15hari

#zona5membangunkarakter

#stimulasiliterasibacatulis

#stimulasiliterasidigital

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Uncategorized

Disapa si virus kekinian

Ditulis dihari ke 12 isolasi mandiri

Assalamualaikum teman-teman.. maafkan aku yang beberapa hari ini menjawab sekenanya dan tidak tuntas sama sekali. Terimakasih perhatiaannya.. aku tau kalian mengkhawatirkan aku.. hehehhe..

Untuk menajawab pertanyaan teman-teman maka aku gelar conferensi pers ini.. wkkwkw.. serasa artis🤣🤣

Semoga bisa diambil hikmah, untuk berhati-hati..

Tracking kami mendapat virus ini jelas dari mana. Jadi bukan random dari otg, atau dapet dari tempat antah berantah..

Hari itu pulang kerja suami ngeluh kayaknya aku mau flu deh dek.. kyae ketularan ini, tadi di kantor ada yg flu dan kami interaksi jarak dekat tanpa masker..

Besok harinya suami beneran drop, memang biasanya kl flu dia akan demam sehari. Jadi dikiranya seperti biasa aja. Tapi walau begitu Suami sdh menjaga jarak. Tidur terpisah dari kami ber-3.

Hari kedua (yang kalau flu biasanya, dia akan sdh membaik) tambah parah demamnya. Dia bukan tipe ngeluh seperti aku. Terlihat tambah parah dari suhu badan yang ku ukur, dan dia terus berbaring dan berselimut. Hari ke 3 dan ke 4 demamnya sudah agak berkurang.

Hari ke 5 aku ikut drop. Berbeda dengan suami, keluhanku selain batuk adalah pusing yang teramat sangat, dan nyeri di persendian, plus susah tidur.
Saat itulah suami mengatakan apa yang dirasakannya, bahwa dia merasakan gejala-gejala lain (indra perasa dan pencium hilang) yang merujuk kepada gejala corona. Ditambah gejala-gejalaku, akhirnya kami berkesimpulan sepertinya kami terpapar. Apalagi setelah dapat kabar bahwa yang interaksi dekat dikantor kemarin hasil swabnya positif. Semakin kami yakin untuk menerapkan isolasi mandiri, meninggalkan semua yang berpotensi menimbulkan stress, mengkonsumsi obat pereda gejala, dan berjemur.

Awalnya aku merasa takut, dan mengajak suami untuk swab dan memeriksakan diri ke RS. Tapi membaca beberapa berita dan melihat foto bahwa tempat isolasi, meminimalkan stress, serta mempertimbangkan anak-anak. Akhirnya kami memilih isolasi mandiri di rumah.

Anak-anak sempat naik suhunya kisaran 37.5 diawal aku terpapar. Kami juga mengukur kadar saturasi oksigen, yang alhamdulillah angkanya normal untuk semua anggota keluarga.

Apakah kami tdk akam swab? InsyaAllah kami akan swab ketika sudah merasa fit, sekaligus memeriksakan paru-paru kami.

Pemulihan butuh berapa hari?
Yang aku rasakan sampai saat ini, pusing masih hilang dan timbul. Kadang badan merasa 100% fit.. tapi ketika mengerjakan pekerjaan domestik dan sedikif lelah pusing itu muncul lagi.

Obat yabg selama ini kami konsumsi?
Pereda nyeri, paracetamol, obat batuk, dan vitamin-vitamin.
Anak-anak juga mengkonsumsi madu dan imboost

Untuk makan dan semua kebutuhan lain :
Kami mengandalkan go food, dan alhamdulillah makanan dikirim juga oleh teman-teman. Terima kasih teramat banyak bagi semua yang sudah perhatian. Makanan, buah, suplemen, keperluan sehari-hari, bahkan mainan untuk fadhil berkegiatan. Sungguh kebaikan kalian, menghangatkan hati kami. Terima kasih banyak..

Semoga Allah lancarkan rizqinya..
Semmoga Allah berikan kesehatan untuk kita❤️