Mencuci sepedahnya sendiri saya harapkan dapat membuatnya belajar bertanggung jawan untuk merawat apa yang dia miliki.
Rencana :
Waktu: Saat adek tidur pagi hari
Alat bahan:
Sepeda, sabun, sikat, air
Sie logistik : mama
Eksekutor : fadhil
Aktualisasi dan kdan kendala
Fadhil antusias mencuci sepedanya. Saya menunjukkan bagian-bagian kotor yang perlu lebih disikat. Tapi fadhil mau sikat di bagian yg dia inginkan saja.
Refleksi
Mungkin lbh baik jika saat diskusi rencana saya mengemukakakn bahwa tujuan dari mencuci sepeda adalah menghilangkan kotoran yang ada di sepeda
ini adalah lanjutan project har ke 6. Rencana sudah saya tuliskan di hari ke 6.
aktualisasi dan kendala :
Sebenarnya untuk alàt dan bahannya sudah tersedia, atau memakai alternatif yang ada di rumah. Tetapi hari ke 7 kami belum bisa mengaktualisasikan rencana kami. Karena untuk menempelka ternyata memerlukan lem tembak yang panas dan abahaya jika adek ikut serta. Akhirnya saya menunggu malam untuk melaksanakan project ini. Fadhil sudah mengantuk jadi saya yang menyelesaikannya sendiri
koleksi pribadi, foto pohon buku
refleksi
Saya kurang memperhitungkan resiko dari alat bahan yang bisa digunakan
Jadi tidak maksimal karena karena dilaksanakan malam hari.
Rencana : saat akan tidur kami membacakan buku cerita untuk fadhil dan nadhira. Bukunya adalah buku dari paket 10 karakter hebat anak muslim yang sudah sering mama dan ayah baca. Jadi sudah memenuhi syarat pertama read aloud yaitu orang tua sudah membaca isinya.
Pembaca cerita : ayah
Pengkondisi : mama
Pendengar : mama, kakak fadhil, adek nadhira
Dilaksanakan : malam sebelum tidur
aktualisasi
Malam sebelum tidur dan sebelum lampu dimatikan, kami meyiapkàn buku dan fadhil memilih bukunya.
koleksi pribadi
Ayah membacakannya, fadhil meminga ayah membaca sambil tiduran. Adek yang awalnya menyimak, lama-lama keluar kamar untuk bermain. Jadi mama mengejar adek dan menemaninya di luar
Refleksi
Pembaca kurang melakukan kontak dengan adek, hanya terpusat pada kakak yang mendengarkan sambil cerewet memimpin alur cerita.
awalnya saya ragu, apakah kegiatan ini bisa dikatagorikan family project. Tetapi setelah saya ingat-ingat kembali, kegiatan ini sudah saya diskusikan dengan fadhil bahkan saat sebelum pulang kampung. Bahwa kami akan tetap mengaji walaupun jauh dari guru les ngaji, dan guru lesnya pun memberi pesan bahwa fadhil nanti harus bikin video ngaji di rumah akung.
Kami mendorong fadhil untuk rutin belajar Al-Qur’an untuk menumbuhkan kepekaan dan kesadaran bahwa dia adalah hamba Allah. Kami memberi tahu dia bahwa Al Qur’an adalah kitab Allah dan Allah akan menyayangi hambanya yang suka belajar Al-Qur’an. Pernah dia bertanya “kalau Allah sayang dapat apa ma? ” Saya jawab, kalau Allah sayang nanti kita masuk surga, Allah akan kasih semua yang kita mau di surga. Fadhil mau apa? Dia menjawab “mau bertemu dino”. Maka ketika dia mogok tidak mau berangkat mengaji, saya mengingatkan ayo ngaji biar disayang Allah. Selanjutnya fadhil berceloteh “nanti ketemu dino ya mah”. Loh kok jadi panjang intronya.. heheheh.. maklumin aja ya.. jatah 20.000 kata.. wkwkkw
Dalam family project kali ini pesertanya adalah
Mama : sebagai tutor (menggantikan ustadzah), penata busana fadhil yang memang disiapkan memakai koko dan sarung agar terkondisi seperti saat belajar ngaji.
Fadhil : santri cilik yang belajar Al-Qur’an
Aktualisasi dan kendala
alhamdulillah rencana tersebut terlaksana pada hari pertama di kampung halaman. Bertepatan dengan hari pertama challange zona 3 dimulai.
dokumen pribadi
kendala :
-di rumah àkung rame sekali, ada tetangga yang renovasi menyetel musik keras-keras sedikit mengganggu konsentrasi
-banyak teman yang menunggu untuk mengajak bermain, jadi fadhil mau cepat selesai ngajinya
-seperti biasa konsentrasi yang durasinya tak lama
Refleksi :
Lebih menyadari bahwa proses ini adalah menumbuhkan jiwa spiritualnya. Tidak mematok tatarget yang membuat fadhil tidak menikmati prosesnya
Memilih waktu yang lebih tenang dan minimal gangguan
Family project kali ini rentang waktunya agak panjang. Karena lumayan rumit untuk kami. Ide ini bermula dari buku-buku anak yang ada di rak buku ruang tamu, dan rak buku di ruang belakang. Belum ada tempat menyimpan buku di kamar tidur. Padahal sering kali kami membaca buku di atas kasur,di kamar tidur.
Rencana
kami akan menempel beberapa kotak dari kardus di sisi samping lemari pakaian.
Kami akan menempelnya menyerupai pohon.
alat bahan:
Gunting
Lem
Lem tembak
Kardus
Kertas kado
Pengumpul kardus bekas: mama dan fadhil
Sie gunting-gunting : fadhil
Membeli kertas kado : ayah
desain ; mama
Penggembira : adek
Waktu pelaksanaan : 3-5 november
3 november : membicarakan rencana
4 november : mengumpulkan bahan
5 november : pelaksanaan
Bertahap dan dan akan dilaporkan mulai besok tentang kemajuan, aktualisasi, dan kendala.
Hari ini adalah hari hari pertama kami pulang ke malanh setelah liburan panjang. Di saat seperti ini, mas fadhil masih rewel teringat rame dan asyiknya di kampung halaman.
Kebetulan ada family project untuk menjadi sahabatnya. Agar tidak bosan main di rumah berdua saja dengan adeknya.
Family project kali ini adalah : membuat jus alpukat
Waktu pelaksanaan : saat adek tidur
pembagian kerja ,
Mama: memberi instruksi
Fadhil : eksekusi
proses awal
Aktualisasi dan kendala
proyek membuat jus dilakukan berdua sesuai dengan rencana.
Fadhil mulanya antusias, sedikit hampir frustasi saat menyendok “daging” alpukat terlalu besar sehingga sulit. Saya arahkan untuk melakukannya sedikit demi sedikit dan memintanya untuk bersabar
Saat proses menyendok gula, mas fadhil selalu ingin memasukkan gula ke mulutnya. Fadhil penggemar manis yang terlanjur karies🙈
fadhil bisa mengambil air dari galon dan menuangkannya di wadah blender
Pada saat membawa bahan ke mesin blender fadhil tidak mau dibantu. Maunya pasang sendiri, tapi memang memasang blender pas pada mesinnya bukan hal yang mudah untuk anak seusianya. Jadi saya msaya memaksa membantunya
Fadhil antusias dengan hasilnya, dia langsung minta icip.
Saat saya tanya ini jus buatan siapa?dengan gembira dia jawab faadhil dan mama. Tapi fadhil yang banyak, mama yang sedikit🤣
proses menuangkan gulaproses mengambil daging buah alpukatproses menambahkan gula
fadhil mau makan gula
proses penambahan air
Menyalakan blender
proses menuang jus untuk dia minum
Refleksi
Alhamdulillah family project hari ini cukup menghibur fadhil yang masih kangen kampung halaman. Fadhil suka bisa melakukan dan mdan menghasilkan sesuatu. Saat ayahnya pulang dengan bangganya dia memberi tahu “ayah aku bikin jus alpukat lhoooo”
Emoticon untuk hari ini😍
100 untuk hari ini.. semoga esok hari fadhil antusias lagi untuk beesenang-senang dengan family project yang sdh mama siapkan. Semoga hidung mampet mlm ini segera lenyap ya kak❤️
Membawa nadhira dan fadhil jalan-jalan ke sawah akung.
Waktu pelaksaan siang: agar tidak terlalu becek
Sie konsumsi : mama (membawa cemilan) dan fadhil (membawa botol minumannya)
aktualisasi dan kendala
kami berangkat agak sore karena siang hujan. Awalnya fadhil nadhira bersemangat. Namun ditengah perjalanan fadhil terkena lumpur, dan ternyata sifat jijikannya blm hilang. Dia minta segera dibersihkan. Kami memintanya bersabar sebentar dan mencari sumber air. Nadhira juga tidak mau turun dari gendongan.
Refleksi
Cemilan yang dibawa kurang banyak karena anak tetangga akhirnya banyak yang ikut.
Mengenalkan fadhil dan nadhira dengan alam memang penting. Tapi kami harus ingat untuk tidak memaksanya. Walaupun hanya sebentar, karena fadhil merajuk mengajak pulang. Tapi rasanya hari ini cukup menyenangkan.
Mohon maaf, sepertinya saya lebih nyaman menulis dari pada mengedit foto🤣
Family project kami dihari ke-3 adalah memberi makan ayam di rumah uti.
Semenjak dulu fadhil sudah suka dengan berbagai jenis hewan, salah satunya ayam. Jelas saja saat dia pulang, dia rajin membari makan ayam karena dimalang sulit kami menjumpai ayam di perumahan kami. Si adek juha sedang masanya antusias bermain dengan beras. Jadi inilah rencana kami.
Rencana
koleksi pribadi
nama kegiatan : memberi makan anak ayam
Waktu pelaksanaan : pagi
Tempat : disamping rumah uti (di tempat biasanya ayam berkumpul)
Uti : sie logistik
Mama : sie dokumentasi
Pelaksana : adek nadhira dan mas fadhil
Aktual dan Kendala
rencana berjalan sesuai jadwal yaitu dipagi hari. Uti menyiapkan sisa-sia beras kecil yang didapatkan saat membersihkan beras (tapen)
Anak-anak antusias, bahkan nadhira yang masih malu-malu belum mau ikut uti jadi mau mendekat dan ikut menaburkan beras ke kerumunan ayam. Bonusnya adalah stimulus sensory untuk nadhira.
Kendala: tidak ada.
Koleksi pribadi
Refleksi
Membuat proyek yang melibatkan semua sahabat kecil di rumah memang terasa lebih mudah saat mereka menyukai kegiatan dalam project tersebut.
Hikmah yang didapat kali ini, anak-anak membentuk bonding dengan uti yang lama tak mereka temui. Anak-anak belajar menyayangi kepada makhluk Allah, bahwa ayam juga perlu makan.
koleksi pribadi
Demikian cerita family project hari ini. Sampai jumpa esok hari 2 sahabat kecilku. Kita main disawah yukk😘
15 hari tantangan komunikasi profuktif, tentu meninggalkan kesan tersendiri dihati saya.
Saat menghadapi anak, yang paling membekas diingatan adalah “saklar emosi” berfikir akibat sebelum merespon dengan emosi. Kemudian, meggunakan pilihan, personifikasi, dan mmenyampaikan info dengan KISS.
Komprod dengan pasangan harus cari sikon yang tepat, intonasi yang tepat, sampaikan solusi dan apa yg kita inginkan.
yang paling PR sampai sekarang adalah komprod dengan diri sendiri. Karena ternyata malah diri saya sendiri yang paling susah diatur. Bismillah.. semoga 15 hari kemarin tak cuma terlewati saja, tapi menjadi awal dari pembiasaan kedepan.
Kuning cerah untuk komprod dengan anak, biru muda untuk komprod dengan suami, dan abu-abu untuk komprod dengan diri sendiri. Abu-abu yang semoga segera menjadi putih agar siap diwarnai dengan warna cerah berikutnya