Sesuai rencanya hari ini saya akan mulai berkomunikasi tentang reflek memukul si kakak. Entah dari mana ia dapat contoh memukul ini. Sependek ingatan saya, saya tidak pernah memukulnya. Ayahnya pun tidak. Entah dari tontonan atau dari lingkungan atau mungkin inborn talent. Yang jelas reflek ini harus segera diperbaiki.
Selain melalui buku dan cerita ala emak sebelum tidur. Kali ini saya mencoba cara yang menurut saya akan efektif, karena mkarena menginformasikan apa yang boleh dan dan tak boleh. Cara ini terinspirasi dari buku anak.
Berikut ini yang saya lakukan.
Saya pegang pergelangan tangannya dengan lembut.
Kemudian saya berkata
“ini tangan mas fadhil. Bolehkan memukul adek?”
“Oo.. tidak boleh”
“bolehnya memukul kasur sampai bersih”
Kemudian saya lepas tangannya. Dia cengar cengir aja.. saya pegang lagi dan mdan mengulangi dialog yang serupa tapi tak sama.
“ini tangan mas fadhil”
“bolehkah memukul adek?”
“Oo tidak…”
“Bolehnya bermain mobil-mobilan”
Saya lepaskan lagi tangannya, untuk kkemudian saya pegang lagi dan dan melanjtkan dialog
“ini tangan mas fadhil”
“bolehkah memukul teman?”
Kali ini dia ikut menjawab
“ooo tidak boleh”
kemudian dia mulai mengarang
“bolehnya mainan stegosaurus”
Tanpa diduga dia memegang tangan saya dan bdan berkata
“ini tangan mama, bolehkah mmemukul adek? Ooo tidak boleh. Bolehnya.. mmm.. mmm.. apa ya.. bolehnya memasak mama”
Wkwkkw…. Alhamdulullah..
semoga komunikasi hari ini bisa memperbaiki dan mengurangi reflek memukulnya.
5 bintang untuk hari ini. 5 bintang karena Menyampaikan dengan jelas dan menyenangkan. Dengan contoh yang real, dan mengungkapkan apa yang kita ingin untuk dilakukan si kecil.
Sedikit cerita tentang sifat tak mau kalahnya, alhamdulillah hari ini dia bermain balapan dgn temannya. Putaran pertama dia menang. Dia merayakan kemenangannya. Putaran kedua dia kalah. Diluar dugaan saya, dia tidak tantrum, dia tidak minta menang, malah bilang ke temannya “kamu menang ya mas rizky, selamat ya”
Ya Allah.. nyeess… Alhamdulillah.. semoga istiqomah dan bertahan ya nak.. semoga mama dan ayah juga istiqomah menjadi pendengar yang baik untuk semua cerita, ceramah, ovehan, dan gurauanmu.
