Uncategorized

Perjanjian Sebelum Belanja

Sebelumnya disclaimer dulu, kami keluar membeli popok adek dan baju tidur kakak dengan menerapkan aturan kesehatan. Kami semua termasuk Kakak disiplin memakai masker, cuci tangan sebelum masuk dan setelah keluar dari toko, dan tentu saja menjaga jarak.

Toko yang kami kunjungi menjual semua perlengkapan bayi dan anak, termasuk mainan. Dulu, setiap datang kesini memang fadhil selalu membeli mainan. Pikir saya saat itu, wajar lah karena durasinya cuma dua bulan sekali.

Semenjak pandemi datang, kami sering drive thru makanan di salah satu tempat makan yang juga memberikan bonus mainan untuk paket anak-anak. Jadilah mainannya banyak sekali. Akhirnya kami putuskan untuk membatasi beli-beli mainan.

Awal-awal membatasi adalah dengan mengumpulkan poin. Jika kakak berbuat baik dapat satu bintang. Bintang ditempel sampai 10 untuk mendapatkan satu wish list. Berjalan, tapi rasanya terlalu cepat itu bintang 10 terkumpul.

Akhirnya kami ganti dengan cara menabung. Ketika dia menginginkan sesuatu akan kami jawab, “nabung dulu….” Alhamdulillah cara ini efektif, karena juga didukung buku cerita yang kisahnya serupa.

Nah kembali ke temuan hari ini. Sebelum berangkat ke toko, kami melakukan perjanjian. “Mas fadhil kita mau beli popok adek dan badan baju tidur kamu. Di tokonya banyak mainan, tapi kita gak beli mainan ya” .

“Eeee.. kenapa gak beli mainan mama?” Tanyanya kepadaku.

“Karena tabungan mas fadhil buat beli istana dari magnet tiles. Jadi pilih istana apa mainan sekarang?” Jawabku memberinya pilihan.

“aku pilih istana”

“oke, anak pintar”

Setelah berada di toko, Fadhil benar-benar tidak meminta mainan. Hanya minta memegang mainan yang lama ia perhatikan, mungkin biar g penasaran. Boleh lah, megang doang mah.. hehehhe..

Setelah selesai berbelanja kami malah menawarkan balon udara murah yang dijual di luar toko. Melarisi pak kaki lima kata ayah. “Oke baiklah, karena fadhil g rewel mama belikan balon ya”

Kata-kataku itu disambut senyuman sumringah dan wajah ompong kegirangan khas fadhil

“Nah kan, kalau nurut sama ayah-mama malah dapat bonus” seruku sambil mengajaknya toss.

alhamdulillah belanja tanpa drama. Walau belum bisa “short” tapi informasi yang saya sampaikan sepertinya bisa diterima dengan baik oleh fadhil. Saya juga memberikan dua pilihan, untuknya. Beli mainan sekarang, atau melanjutkan menabung untuk membeli magnet tiles yang sudah lama ia idamkan.

Aku memberi nilai 5 bintang untuk komunikasi kami hari ini.

Esok hari, saat weekend saya berencana untuk berkomunikasi produktif dengan diri saya terkait proyek menulis buku di RBM IPMR.

Uncategorized

Menjaga harga dirinya

Setelah kemarin saya merencanakan untuk mengasah kemampuan mematikan saklar emosi sejenak (berfikir kemungkinan akibat dari respon yang kita berikan, sehingga kita bisa memilah respon apa yang terbaik). Ternyata sedari pagi fadhil bisa diajak bekerja sama. Mulai dari mandi pagi tanpa drama, sarapan, bermain bareng adek, sampai belajar ngaji semua oke saja.

Seneng sih, dunia terasa damai.. hahahahha

Tapi gimana dong sama planning saya kemarin? Haruskan saya kondisikan agar drama terjadi? Ya enggak dong.. wkwkkwk. Kan tujuan dari belajar ini adalah “proses menjadi ibu yang disayang” jadi yang penting bukan laporannya, tapi bagaimana proses ini kita lalui sebaik mungkin untuk anak dan suami.

Baiklah, sampai siang tidak ada oktaf 8 muncul. Alhamdulillah…..

Nah, sore harinya ni..

Sore hari saat ada teman-teman fadhil main ke rumah. Lumayan rame sih, ada kali 5 anak yang main ke rumah. Awalnya biasa saja. Mereka mai mobil-mobilan dan mainan hewan dari plastik. Alhamdulillah si adek juga anteng aja ikut main di dekat mereka. Akhirnya saya sambi masak deh.. walau mata dan telinga tetap tertuju ke si bayi.. hehhe..

Ditengah-tengah masak sambil nyuci piring wambil ngawasin bayi (multitasking banget, yee khaan? Wkwkkwk ). Ada satu anak yang ke dapur dan melapor kakinya sakit kena tabrak mobil-mobilannya fadhil. Saya panggil fadhil kemudian saya tanya,” fadhil nabrak kakinya mas fathan?”

“Iya mama” jawabnya.

“Fadhil sengaja gak? ” Tanya saya lagi.

“Sengaja mama” jawabnya datar tanpa rasa bersalah.

Kemudia saya nasehatin dengan suara yang biasa aja, “fadhil jangan ditabrak ya mas fathannya, kasian kakinya sakit lo”

Mereka lanjut main lagi, dan saya masak lagi. Tidak lama berselang fathan teriak lagi, “tante tante fadhil nabrak jarinya Rizqi”

Saya matikan kompor dan menghampiri mereka. “Fadhil g boleh gitu” kataku dengan nada agak naik. G sampai oktaf 8 sih.. sekitaran oktaf 3 lah ya.. hehhe

Fadhil tak begitu memperhatikan. Bismillah, saya tidak boleh kelepasan. Bangun komunikasi positif. Saya ambil mobil robotnya untuk menarik perhatiannya. Saya ajak masuk ke kamar senbentar.

“Fadhil, jangan tabrak temennya. Main yang baik ya”

“Aku cuma mau tabrak-tabrak ma” begitu jawabnya.

Fadhil kalau tabrak-tabrak, nanti yang ditabrak sakit. Kalau sakit nanti temennya pulang. Gak mau lagi main disini. Gak papa ta temennya pulang?

G mau.. jawabnya denga mata yang berkaca-kaca.

“Ya sudah, main lagi, tapi yang baik ya.. mobilnya boleh jalan rapi tak boleh tabrak-tabrak.” Ku kembalikan mobil itu padanya.

Setelah itu dia bermain kembali, dan bilang minggir mobil adil mau lewat. Setiap kali lewar didekat temannya. Alhamdulillah…

Poin yang saya ambil adalah saya mulai bisa menakar akibat dari respon saya. Alih-alih memarahinya di depan umum, saya memilih mengajaknya ke kamar untuk berbicara. Hari ini saya urung membuatnya malu di depan umum. Saya menjaga harga dirinya. Kepercayaan dirinya.

Kesalahan saya selama proses komunikasi adalah belum menerapkan KISS. Kejadian pertama saya bilang jangan nabrak mas fathan. Fadhil sudah menerapkannya, tapi kemudian menabrak mas rizqi. Tentu yang salah adalah instruksi saya. Fadhil memang sengaja, awalnya saya pikir sengaja menabrak temennya adalah bentuk penyimpangan perilaku. Tapi ternyata dia sedang ingin bermain tabrak-menabrak.

Esok hari, saya ingin menerapkan KISS saat membersamai anak-anak. Keep Information Short and Simple.

See you tomorrow Fadhil, Nadhira❤️

Uncategorized

Dia menjatuhkanku

Tantangan komunikasi produktif telah dimulai. Tak sulit sebenarnya menemukan kasus dikeseharian saya, karena memang saya sedang membersamai dua balita dengan tantangan dan drama setiap harinya.

Pagi ini ada teman saya main ke rumah, mengantarkan pesanan sarung bantal pesanan saya. Beliau membawa serta dua buah hatinya, yang cepat sekali berbaur dan adan akrab dengan anak saya.

Tidak ada drama selama mereka bermain bersama. Sampai pada akhirnya ibu mereka berpamitan pulang. Anak-anak kami masih bermain lari-larian diluar rumah. Melihat kami keluar (tamu yang mau pulang, dan saya yang mengantar ke depan) mereka menghampiri kami dengan berlari. Kami masih asik mengobrol. Biasalah.. ibu-ibu walaupun sudah ngobrol lama di dalam ternyata masih ada saja topik yg di bahas saat menyiapkan motor sesaat sebelum tancap gas.

Anak-anak masih asik lari-larian.

Saking asiknya ngobrol sambil menggendong bayi, saya tidak menyadari bahwa fadhil (anak pertama saya) lari kencang ke arah saya. Gubruk! Suara sayq terjatuh dengan bayi saya karena ditabrak fadhil dengan kekuatan lari kencangnya. Tubuh saya tersungkur, lumayan terasa sakit. Tapi Alhamdulillah saya berhasil mengamankan bayi dalam gendongan saya. Saat itu selain ada saya, tamu saya, juga ada tetangga sebelah (ibu-ibu) sedang berada diluar. Mungkin karena reflek, semua jadi berteriak. Yang intinya menyalahkan fadhil.

Saat saya bangun dari posisi tersungkur. Sekelebat mata saya menatap galak fadhil. Respon reflek, karena merasa apa yang dilakukan fadhil salah dandan membaya adeknya. Ya Allah … saat saya melotot itu terlihat oleh saya, matanya fadhil sudah berkaca-kaca. Ada penyesalah dan rasa bersalah disana.

Saya matikan dulu saklar emosi saya, dengan cepat menimbang dampak dari respon saya. Toh si adek juga tak apa-apa. Jika saya marah tentu akan melukai hati fadhil karena memarahinya di depan umum.

Saya tarik nafas, menatap fadhil, dan berkata “fadhil mau meluk mama ya..? tapi tadi terlalu kenceng . Jadi mamanya oleng”

Tetangga dan teman saya jadi ikut mereda dan bilang yang intinya lain kali hati-hati ya mas.. kasian mama dan adeknya.

Setelah tamu pulang, kami masuk ke dalam rumah. Fadhil bertanya, sakit mama? Ada yang berdarah? Saya jawab sakit sih mas, tapi gak papa kok .. dia melihat telapak tangan saya yang merah dan bilang, mama itu sakit?? Ayo ke dokter ma. Wkwkkw .. saya malah ngakak dengernya. Hilang sudah kemarahan saya.

Beberapa saat setelahnya, si kakak bertanya lagi tentang kejadian tadi. “Mama tadi kaget ya?” “Mama sakit ya”. Saya jawab kalau saya memang kaget dan meminta lain kali jangan seperti itu lagi. “Kamu merasa bersalah ya mas?” tanya saya. Fadhil menjawab dengan logat khasnya “Iya mama fadhil rasa salah.” Saya kemudian menyuruhnya meminta maaf, saya peluk dia, dan saya bilang saya sudah memaafkannya. Jangan merasa bersalah lagi.

poin komunikasi yang coba saya bangun adalah tidak memarahinya di depan umum dan mematikan saklar emosi sejenak untuk menimbang akibat dari respon saya.

Belum sepenuhnya berhasil karena saya sempat melotot galak kepada fadhil. Tapi saya merasa lebih baik, saat bisa berfikir agak panjang tentang respon yang saya hadirkan hari ini.

Saya menilai diri saya sendiri dengan 3 bintang. Semoga bisa meningkatkan teknik matikan saklar emosi sejenak.

Untuk esok hari rencanya saya simpel “sehari tanpa berteriak dengan kelakuan dua buah hati saya”. Saya masih ingin mempraktekkan lagi teknik matikan saklar emosi ini lebih lanjut.

Bismillah, semoga saklarnya g konslet ya.. 😁

#harike1

#tantangan15hari #zona1komprod #pantaibentangpetualang #institutibuprofesional #petualangbahagia

Uncategorized

ibu muda vs covid

Pekan ini mungkin pekan yang “mengagetkan” untuk kami. Saudara kami dinyatakan positif covid-19. Rumahnya tak jauh dari rumah orang tua kami, malah bisa dibilang mereka “berbagi halaman”. Siapa sangka, desa kami yang merupakan daerah paling hijau di ponorogo akhirnya jadi perbincangan juga.

Padahal kami tidak pulang, salah satu tujuannya agar akung dan uti tidak menyaksikan orang-orang ber-APD wira-wiri, agar tidak merasakan introgasi jajaran perangkat desa. Karena saat new normal belum berlaku, desa kami sangat ketat terhadap pemudik. Orang luar kota akan didatangi petugas ber-APD. Untuk kami hal itu biasa saja, tapi untuk uti dan akung bisa jadi hal yang luar biasa mendebarkan. Malang tak dapat ditolak, walau kami tak pulang dan menahan rindu hampir 6 bulan, ternyata akung dan uti tetap harus menyaksikannya. Menyaksikan apa yang kami takutkan.

Cerita awalnya adalah sodara kami (ibu muda dan bayinya) melakukan tes rapid sebagai syarat naik pesawat ke kalimantan. Sang ibu hasilnya selalu negatif, tapi si Bayi hasilnya 2x reaktif. Karena reaktif ini lah maka disarankan untuk melakukan tes swab. Si ibu iya-iya saja karena merasa dia dan anaknya sehat. Tanpa gejala apapun. Tes swab ini gratis, tapi harus dijemput ambulance + nakes ber APD lengkap. Dampaknya tentu saja omongan warga sekitar, belum juga hasilnya keluar issue yang berkembang sudah di luar kendali. Secara psikis tentu si ibu terganggu dengan semua berita itu. walaupun dia tidak keluar rumah tapi omongan orang terpantau lewat WAS dan percakapan antar orang yang di Screen Shoot kemudian dikirimkan padanya.

Seminggu kemudian, hasil swab pertama (hidung kanan) keluar dan hasilnya negatif semua. ibu dan bayinya negatif. Rasa lega menyelimuti kami semua. Dua hari kemudian tes kedua (hidung kiri) keluar, si ibu tetap negatif tapi bayinya positif. Hari yang berat, hari dimana si ibu menangis sepanjang hari. Dia adalah ibu muda, yang saat ini jauh dari keluarga dekatnya. Dia tinggal bersama kakeknya yang sudah berumur. Suaminya orang asli kalimantan, dan bekerja disana. Ibunya ada di taiwan, dan sudah berkeluarga disana. Ibarat kata sekarang ini dia single fighter. Kebetulan di dusun kami, masih jarang yang teredukasi dengan baik. Bukannya menghibur dan memberi dukungan. Semuanya hanya panik, bahkan terkesan menghindar. Mendukung tidak harus mendekat, cukup dengan berempati dan tidak mencemooh. Di sana, positif covid ini seperti aib dan diperlakukan seperti pesakitan.

Setelah hasilnya keluar, pihak puskesmas menghubungi dan memberi tahu bahwa esok pagi-pagi sekali mereka akan dijemput ambulance. Si ibu bertanya, apa yang akan terjadi esok. Bidan puskesmas memberi tahu bahwa esok akan diperiksa dokter. karena ibu merasa dia dan anaknya tanpa gejala, maka dia menanyakan kemungkinan isolasi mandiri. Saat itu bidan menjawab, isolasi di RS atau isolasi mandiri akan diputuskan dokter setelah mengambil rontgen adek bayi, dan beberapa tes lainnya. Si ibu tetap memiliki hak untuk memilih isolasi di rumah atau di RS. Maka pagi itu, berangkatlah mereka dijemput ambulance dengan petugas ber APD lengkap.

Sampai Rumah sakit, langsung dilakukan rontgen, dan kemudian sambil menunggu hasilnya disuruh ke kamar lantai 5. Semenjak masuk ruangan itu, ternyata mereka tak punya pilihan. Mereka harus isolasi di RS. Hasil rontgen keluar, dan paru-parunya bersih, semua bagus. Suhunya normal, nafasnya teratur, makannya lahap, tidak ada sedikitpun gejala yang ditunujukkan.

Selama di RS sampai hari ini, tidak ada tindakan khusus yang dilakukan untuk si bayi. Tidak infus, tidak ada obat khusus. Hanya diberi vitamin, dan di cek suhunya secara berkala. Bukankah hal ini bisa dilakukan dirumah? saat isolasi mandiri?

Sebagai keluarga kami ingin menuruti apa keinginan ibunya. Tujuannya tentu menjaga stabilitas mental sang ibu agar imunnya tetap kuat. Karena bukankah imunlah yang membuatnya tetap negatif, walau mengasuh anak yang positif?? Jangankan droplet liur atau keringat si bayi, bahkan lepehan anaknya saja dia makan. Jadi wajar kan kalau kami konsentrasi terhadap imun si ibu?

Kami upayakan untuk bisa mengajukan izin isolasi mandiri, mengingat anak ini juga tak ada keluhan apapun, tak mendapat perawatan khusus juga selama di RS, dan ibunya juga berjanji akan benar-benar melakukan isolasi di rumah. Tapi rasanya bagai anak kecil melawan sekumpulan orang dewasa bersenjata lengkap. Dengan berbagai alasan, upaya kami digagalkan. Padahal dokter anak pun sudah menyatakan, restunya untuk si bayi isolasi mandiri.

Padahal berita menyatakan RS ponorogo kekurangan ruangan untuk menampung penderita covid. Penderita dengan banyak keluhan, penderita dengan gejala, mereka menunggu ruangan kosong. Lalu kenapa kamar itu tidak dipakai saja oleh mereka yang lebih urgent membutuhkan??

Begitulah kisah kami. Mohon maaf jika ada yang tersinggung atau tidak sependapat. Tapi untuk isolasi mandiri, bukankah memang legal adanya? bukankah artis yang menantu menteri itu juga isolasi mandiri sampai sembuh?

Jika diisolasi di RS membuat ibunya stress dan menurunkan imunitasnya, bukankah malah akan membahayakan si bayi?

Uncategorized

Indahnya Kesetiaan Zainab Binti Rosulullah part-2

Setelah melihat kalung Khodijah RA, rosul bertanya kepada kaum muslim tentang keridhoan mereka melepaskan Abul Ash dan mengambalikan kalung zainab. suatu keteladanan otoritas yang terbatas, walaupun menjadi pemimpin, Rosul tetap mempertimbangkan pendapat orang-orang yang dipimpinnya.

Umat muslim memahami apa yang dirasakan Rosul dan bersepakat untuk membebaskan abul Ash dan mengembalikan kalung Zainab.

Saat Rosul mengembalikan kalung Zainab, beliau menyampaikan bahwa Allah telah memerintahakan untuk memisahkan antara perempuan muslimah dan laik-laki kafir. Abul Ash pun menyanggupi untuk mengambalikan Zainab kepada Rosulullah.

Di Makkah, zainab keluar rumah untuk menyambut kekasihnya di gerbang kota. Binar kebahagiaan muncul di wajahnya ketika melihat Abul Ash memasuki gerbang kota. Tapi sayangnya binar kebahagiaan itu tak bertahan lama, Abul Ash menyampaikan bahwa ia akan mengembalikannya kepada ayahnya. Zainab gusar mendengarnya, dan memohon kepada Abul Ash untuk tetap bersamanya di Makkah atau abul ash yang mengikutinya berhijrah ke Madinah. Hidayah belum juga menghampiri abul ash, tetapi abul ash adalah pria Quraysh yang baik. Ia harus menepati janjinya. Berat sekali rasanya untuk berpisah dari sang suami. Zainab begitu mencintainya. Tapi cintanya tak melebihi cinta kepada Allah dan Rosulnya.  Maka berangkatlah ibunda Zainab ke Madinah diantar olah adik iparnya, Amru ibn rabi’ sang pemanah ulung.

Ketika perjalanan itu kaum Quraysh marah dan berusaha mengancam. Ancaman itu membuat zainab ketakutan dan jatuh dari untanya. Peristiwa inimembuatnya keguguran, karena saat itu ia sedang mengandung anak ke-3 nya. Peristiwa ini pula yang membuat beliau sering sakit-sakitan dan akhirnya menjadi penyebab kematiannya.

Amr bin Rabi’ berkata akan memanah leher siapapun yang mengganggu perjalanan mereka lagi. Namun, salah satu dari kaum Quraysh meyampaikan bahwa apa yang dilakukan Amr menyakiti seluruh kabilah. Amr terang-terangan membawa putri Rosul saat seluruh arab masih sakit hati dengan kekalahan mereka di perang badr. Perjalanan pun ditunda sampai malam harinya. Semenjak malam itu berpisahlah dua kekasihini hingga enam tahun lamanya.

Selama enam tahun perpisahannya, tak terhitung berapa lamaran laki-laki mulia ditolak oleh zainab. Begitu pula dengan Abul Ash, beliau tidak menikah lagi semenjak ditinggal istrinya berhijrah. Kesetiaan yang tak diragukan, saat poligami dianggap hal lumrah abul ash memilih sendiri tanpa kekasih menghiasi sudut rumah.

Sesaat sebelum fathu Makkah kafilah dagang Abul Ash dari Syam melewati Madinah, dan tertangkap oleh pasukan patroli muslim Madinah. Namun abul ash berhasil meloloskan diri. Entah takdir indah, atau hanyakebetulan saja,saat pelariannya ia mendengar suara zainab dari salah satu rumah. Kemudian beliau mengetuk pintu dan meminta perlindungan dari zainab.

Zainab menyambutnya dengan menyapanya sebagai “abu ali dan abu umamah”. Zainab hanya memberi perlindungan dan tetap menjaga izzahnya, dia keluar untuk mengikuti sholat fajr bersama Rosulullah. Setelah takbiratul ikram zainab mengangkat suara, dan berkata bahwa ia telah memberi jaminan kepada Abul Ash. Usai beribadah, rosul membersamai putrinya berjalan ke rumahnya. Saksikanlah pesan indah seorang ayah yang menjaga  syari’at tapi tetapmenampakan kasih sayang. Beliau memberinasihat, wahai zainab! Hormatilah Abul Ash sebagai putra bibimu dan ayah dari anak-anakmu. Tetapi jangan dekati dia, karena itu tidak halal bagimu.

Singkat cerita Rosul dan kaum muslim bersepakat mengembalikan harta  dan melepaskan Abul Ash. Sesampainya di Makkah ia membagikanhasil berdagang dari syam kepada penduduk Makkah dan tidakmengambil sedikitpun upah. Setelah itu, Abul Ash kembali ke Madinah untuk menyatakan keislamannya.

Fajar yang indah saat abul ash sampai di Madinah. Ia bersyahadat dan meminta izin untukruju’ kepada zainab. Nabi pun memeluk menantunya itu dan mengajaknya berjalan menuju rumah zainab. Dengan penuh kebahagiaan Rosul mengetuk pintu, dan memberitahu zainab bahwa ia datang dengan abul ash yang ingin ruju’kepadanya. Maka tampaklah rona bahagia itu, wajah zainab yang kemerah-merahan seraya tersenyum malu-malu, pertanda setuju.

Madinah bergembira, Madinah merayakan cinta dan kesetiaan putri Rosul.

Tetapi setahun berselang, zainab dipanggil oleh Allah. Zainab meninggal di sisi laki-laki yang dicintainya. Kesedihan Abul Ash terasa sangat mendaam, membuat siapapun yang menyaksikan ikut merasakan. Rosulpun menghiburnya, memintanya menerima takdir yang telah Allah tetapkan.

Setahun kemudian, Abul Ashmenyusul istrinya. Meninggal dalam keadaan islam. Meninggal dalam kesetiaan. Meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.

Begitulah kisah kesetiaan Zainab yang lebih indah dari “dongeng” Juliet.

Begitulah kesetiaan seorang suami yang lebih dalam dari kesetiaan fiktif Romeo.

Sampai jumpa di kisah inspiratif lainnya. Semoga bermanfaat.

cerita mama

💦💦💦Toilet Training si kakak💦💦💦💦

*Gambar tsb adl salah satu pose sinyal fadhil kl mau pipis.. 😁

Kalau prosesnya saya rasa sudah sangat banyak yang berbagi pengalamannya. Jadi saya ingin berbagi garis besarnya saja dan menitikberatkan di poin mensucikan lantai ketika toilet training berlangsung. Sebab selama proses pasti si kecil akan pipis di sembarang tempat, termasuk d tempat yang biasa kita gunakan untuk ibadah atau lewat pasca wudhu menuju tempat sholat. Nah, kalau kita menginjak bekas pipis yang hanya kering tapi tidak suci bukankah wudhu kita juga akan batal? Jadi semoga tulisan ini bisa bermanfaat.

Kami memulai potty training memang agak telat, di umur fadhil yang sudah 2,5 tahun. Alasannya sih buanyak, tapi kayaknya memang saya, ayah fadhil, dan fadhil sama-sama blm siap, dan blm benar2 berkomitmen.

Setelah memantapkan hati, bismillah kamikami memula. Alhamdulillah tak sesulit yang dibayangkan. Memang blm 100% lulus, karena saat malam masih saya pakaikan diapers. Pas tidur ternyata fadhil volume pipisnya lumayan banyak, walaupun sudah diajak pipis sebelum tdr tetep saja diapersnya terisi. Kalau pas tidur siang (biasa durasinya 3 jam), ditengah-tengah tidur dia nangis, rewel, minta pipis ke kamar mandi. Habis pipis seringnya bobo lagi. Tapi drama nya pas sebelum d bawa ke kamar mandi itu aduuuuuh.. nangis, teriak2, diangkat berontak. Ada saran kah bunda gmna supaya si kecil kalem-kalem aja klu mau pipis ke kamar mandi pas di tengah2 tidur??

Nah, sebenarnya yg lebih ingin saya ceritakan adalah proses “MENSUCIKAN LANTAI dari pipis si kecil”
Untuk lebih akuratnya monggo pelajari ilmu fiqihnya. Ini hanya cara saya mengaplikasikan apa yang saya tau. Ada kurangnya, mohon dibenarkan ya bunda.

Saat toilet training berlangsung, ompol adalah hal yg pasti mewarnai hari-hari kita. Berdasarkan apa yang saya baca, dan hasil saya bertanya kepada beberapa orang. Cara yang saya pilih untuk mensucikan lantai adalah;
💦 Bersihkan pipis dengan lap/kain kering. Tidak hanya genagannya saja, tapi pastikan percikannya juga kita bersihkan.
💦 Siram dengan air, terlihat menggenang, bukan hanya percikan.
💦Lap genangan air dengan lap bersih sampai kering. Lapnya beda ya sama lap yang kita pake di step pertama tadi. Jadi ada 2 lap di setiap sesi pensucian ompol oh ompol.🤭

Catatan :
❌Kalau cuma step 1 yg dilakuin alias ngelap pipisnya aja, artinya kita hanya meratakan najis saja. Saat sdh kering dan terinjak kaki kita yg basah maka najisnya ikut kaki kita kemana2.. semakin rata itu najis ikut jalan2 ke sudut-sudut rumah kita. (Sering menjumpai kejadian seperti ini, hehehe ✌️. Semoga ini bukan menggurui ya.. hanya saling berbagi aja)

❌Tidak membersihkan pipis dengan lap basah, jadi emangg harus ready beberapa kain lap. Pengalaman umur 2.5 tahunan pipisnya sekitar 3 jam sekali. Hari pertama TT untuk siangnya saja mending sedia 3-4 lap untuk mengeringkan pipis (step 1)

❌Kalau saya tidak menggunakan air berpewangi/air diember yg dipake berkali-kali kaya kalau kita pas ngepel. Jadi ambil seperlunya dari keran langsung. Utk berhati-hati dan memastikan air yg dipake suci dan mensucikan.

Sebagai penyemangat, insyaAllah fase pel mengepel ini gak lama kok bunda. InsyaAllah 1 hari setelah kita tau jam-jam pipisnya. Mulai terbentuk ritme nya. begitu jam pipis walaupun doi blm ngomong, cus bawa ke kamar mandi. Hari ke 3 mungkin cuma 1 kali ngepel. Tentu saja berbeda disetiap anak. Ini mah cuma estimasi aja.. tidak saklek.

Semoga bermanfaat,
Mohon saran jika ada cara saya yang salah atau kurang tepat

cerita mama

Indahnya kesetiaan zainab binti Rosulullah

foto the next web

Apakah anda lebih akrab dengan kisah romeo juliet dibanding dengan kisah Zainab-Abul ash? Kalau jawabannya iya, kita sama… hiks! Sebagai seorang muslimah saya malu sekali ketika mendengar kisah indah kesetiaan zainab. Malu kenapa bisa lebih akrab dengan kesetiaan romeo juliet dari pada kisah nyata, indah, nan agung dari putri Rosulullah.

Maka izinkahlah saya mengikat memori dari kajian special sekolah ibu oleh ustad rifqi mengenai kisah kesetiaan ibunda zainab. Jika ada kurang tepat, atau malah salah sama sekali mohon kiranya untuk sudi mengoreksi.

Zainab dinikahi oleh ponakan ibunda Khadijah yang bernama Abul Ash bin Rabi’. Pernikahannya berlangsung saat Rosulullah belum menerima wahyu. Dari kisah pinangannya saja sudah ada pelajaran yang bisa kita ambil, yaitu bagaimana Rosul tetap meminta pendapat Zainab sebelum beliau mengiyakan pinangan tersebut. Tidak ada paksaan, dan tidak ada tekanan dari orang tua tentang jodoh putrinya. Zainab pun menerima lamaran dengan bahagia, dan senyum kecil nan indah menghiasi bibirnya. Ibunda Khadijah RA menghadiahkan kalung kesayangannya untuk menghiasi leher sang putri kesayangan saat malam pertama, dan semenjak saat itu pulalah kalung tersebut tak pernah lepas dari leher zainab.

Kesetiaan Zainab-Abul Ash diuji saat Rosulullah menerima wahyu, zainab memeluk islam dan suaminya tetap berada dalam kekufuran. Saat itu, Abul Ash dikunjungi oleh Abu Jahal yang menghasutnya untuk meninggalkan Zainab. Abu jahal menawarkan wanita quraisy yang muda dan tercantik untuk menggantikan Zainab mendampingi Abul Ash. Kesetiaan sang suami nampaklah disini, dengan tegas beliau menolak tawaran Abu Jahal dan menegaskan posisi special zainab di hatinya. Berkaca-kacalah mata zainab ketika tak sengaja mendengar percakapan mereka.

Kini giliran kesetiaan zainab kepada suaminya diuji, saat Rosul memutuskan untuk berhijrah ke Madinah. Zainab dihadapkan kepada dua pilihan sulit, mengikuti rosul, saudari-saudarinya, dan komunitas umat muslim atau tetap tinggal bersama suami dan anak-anaknya dengan konsekuensi menjadi satu-satunya muslimah yang tinggal di Makkah. Akhirnya zainab memilih tinggal bersama suaminya.

Pada perang badar, perang besar pertama antara kaum quraisy Makkah dengan umat muslim yang menetap di Madinah mau tak mau membuat zainab berada dalam kecemasan yang begitu dahsyat. Awalnya Abul Ash menolak mengikuti perang tersebut, karena mengetahui bahwa istrinya akan bersedih apapun hasil dari perang tersebut. Tapi karena paksaan dan hasutan kaum quraisy, dengan berat hati berangkatlah Abul Ash untuk berperang. Kaum Muslim menang, dan Abul Ash menjadi salah satu tawanan. Pada saat itu zainab berusaha mengumpulkan hartanya untuk menebus Abul Ash yang ditawan oleh umat muslim.

Tergambar jelas kesedihan di raut wajah Rosulullah saat melihat tebusan yang dikirimkan oleh zainab. rosul mengenali kalung yang dikirimkan zainab, dan hal itu menambah kerinduannya kepada almarhumah Khadijah RA dan tentu saja kepada putrinya, zainab. Selain merindukan zainab Rosul juga mengkhawatirkan kesulitan yang akan dihadapi putrinya berada di Makkah seorang diri, tanpa suami di sisi.

Apakah Rosul akan membebaskan menantunya?

Mungkinkah Abul Ash memeluk islam setelah kejadian ini?

Nantikan lanjutan kisahnya di part 2

cerita mama

Gender Anak kita

Semakin maraknya berita-berita penyimpangan gender, tayangan-tayangan cowok melambai, dan cewek tomboy. Sedikit banyak membuat saya khawatir tentang pola asuh anak. Wong banyak juga anak cowok usia SD SMP sudah  percaya diri pose dan bergaya kaya cewek. Siapa yang ditiru? Orang tuanya kemana? tentunya orang tuanya pasti ada kan. Kok dibiarin?? Mungkin mereka pun sebenarnya tidak ingin anaknya seperti itu. Lalu apa yang harus dipersalahkan?

Suatu hari ngumpul-ngumpul ni sama sesama emak-emak (yg anaknya juga cowo) di ulang tahun seorang gadis kecil. Disana disediakan kids corner dengan berbagai mainan, salah duanya (berarti nilai 80 ya,wkwkkw *garing banget deh ah) boneka dan kitchen set. Nah anak cowo tadi mainan kitchen set, dia asik bgt, pura2 goreng, dll. Ibunya langsung negur ayahnya yg lbh dket kids corner supaya anaknya dijauhin dr kitchen set dan boneka2 cewek. Sang anakpun menurut dan berhenti walau dia masih asik bermain.

Setelah itu, saya ikut uring-uringan kalau fadhil ikut ke dapur ambil teflon dan spatula kayu trus dia gaya kaya mama yang lagi masak. Saya juga lgsung melarang kalau dia main boneka di tetangga yg anaknya cewe.

Ternyataaaaa…. itu contoh preventif yang salah

Saya baca dari bukunya ayah edi (yang belum kenal silahkan googling, hehehe). Disana dijelaskan (bukan kutipan langsung ya.. seinget saya aja). Jangan takut kalau anak cowo main masak-masakan, karena chef yg terkenal juga cowo tuh, dan tidak melambai (bertato malah,chef juna-red). Jgn takut anak cowo suka warna pink, karena sebenarnya gak ada aturan tentang warna dan gender.

Kok gitu ya?

 Iya gitu… karena dengan melarang anak cowo masak misalnya, maka akan terbentuk pemikiran pada anak, berarti kalau suka masak harus jadi cewe dulu. Berarti kalau suka warna pink harus jadi cewe dulu ya. Wah kan? Jadi bahaya.

Tentunya kebebasan itu juga terbatas ya… misalnya bedakan, pake rok, ya jelas g boleh.

Alhamdulillah juga kemarin sempet ikut sekolah ibu yg salah satu materinya tentang gender. Salah satu penjelasannya anak harus kita fahamkan sedari kecil (ketika mulai bisa faham omongan kita) kalau “kamu itu anak laki2, jadi mirip ayah, akung, mas, pakpoh, dll.  pakaiannya kaya ayah, dandannya cukup pake gel rambut.” *karena pernah dulu bgt dia niruin mamanya bedakan..ekkwkw.. trus sebisa mgkin saya g bedakan di depan dia.

Kalau mama ini perempuan, uti perempuan, mbak perempuan, dll. Beda sama fadhil.

Dan hari ini, ketika di kemasan pasta giginya ada gambar cowo cewek, dia nunjuk sambil bilang adil ke gambar cowok, dan mbak ta ke gambar cewe.. alhamdulillah.. semoga paling tidak kamu tau perbedaannya ya dek.

Hal sesederhana itu sdh bisa bikin saya bahagia sekali. Mungkin masih kalah jauh sama yang anaknya masih seumuran tapi wes faham kalkulus… hehheheh becanda.. setiap ibu punya kebahagiaan masing-masing saat menjalani hari-hari bersama si kecil.

*oiya berlaku juga untuk anak cewek yg suka robot, mobil-mobilan, dll. Juga untuk bayi cowok yg rambutnya agak panjang, wkwkkwk (pembelaan karena fadhil rambut panjang).

*tidak ada maksud pamer baca buku atau ikut kajian ya moms, dicantumkan supaya ada rujukannya. Gak ngasal ngomong… hehhehe

*semoga Allah melindungi anak anak kita dari fitnah dunia yg makin hari makin kejam.. amiin… Robbi Habli Minassholihin

Kerangka tulisan

Gender Anak Kita

  1. Keresahan melihat fenomena anak laki-laki melambai
  2. Pengamatan tindakan preventif ibu-ibu di lingkungan
  3. Teori parenting terkait gender dari ayah edi
  4. Teori terkait dari dan sekolah ibu
  5. Respon fadhil setelah diberipengertian sesuai teori dari sekolah ibu
  6. Doa mama fadhil untuk fadhil dan anak-anak  pada umumnya
riview

Orang-Orang Biasa

Book Review

Judul: Orang-orang biasa

Penulis: Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka

Tahun terbit : 2019

xii + 300 hlm

Fiksi Indonesia

Andrea Hirata adalah salah satu novelis yang saya tunggu-tunggu karyanya. seperti kebanyakan orang, saya mengenalnya lewat karya fenomenal Laskar Pelangi. Kali ini saya akan mengulas buku terbaru andrea hirata yang berjudul orang-orang biasa. Bila dibandingkan dengan buku-buku sebelumnya maka buku ini bisa dibilang berbeda dengan semangat laskar pelangi, ceritanya lebih santai, jenaka, banyak humor “garing tapi lucu” khas andrea hirata. Walaupun tidak sehumoris buku ayah dan sirkus pohon yang terbit sebelum buku ini.

Buku ini ditulis andrea hirata sebagai bentuk protesnya terhadap sistem lembaga pendidikan yang mengutamakan biaya dibandingkan dengan prestasi. Hal tersebut tertulis jelas dihalaman persembahan dan pembukaan buku. Walaupun sebuah fiksi dan banyak adegan yang tidak masuk akal, tetapi novel ini bisa menyampaikan pesan, gagasan, dan kekecewaan seorang andrea hirata.

Masih seperti novel-novel sebelumnya, latar belakang novel ini pun berada dikampung melayu, lengkap dengan banyaknya warung kopi sebagai tempat favorit para pelakonnya. Novel ini berkisah tentang sekelompok orang yang berkawan semenjak SD. Walapun dicitrakan udik, bodoh, dan lugu, tetapi mereka memiliki rasa persaudaraan yang kuat. Rasa persaudaraan ini pualah yang kemudian mengumpulkan mereka untuk merencanakan dan melakukan perampokan. Perampokan ini dilatar belakangi oleh keinginan mereka membantu seorang anak yang berusaha belajar dengan keras untuk bisa masuk fakultas kedokteran. Mereka bangga karena setidaknya ada 1 keturunan sekawanan mereka ada yang berotak cerdas dan berhasil lolos tes masuk fakultas kedokteran. Sayang seribu sayang,anak ini tidak bisa langsung melenggang ke fakultas kedokteran dikarenakan orang tuanya tidak bisa membayar uang muka.

Perampokan 10 sekawan ini bukanlah perampokan yang menegangkan bak film-film aksi. Mereka merampok dengan bersahaja, misalnya mereka sempat membayar parkiran gedung yang dirampok (benar-benar guyonan khas andrea hirata). Hal-hal kecil seperti itulah yang akan membuat pembaca bertahan sampai akhir cerita. Selain itu akan ada banyak kejutan saat menjelaskan tiap detail kejadian perampokan yang ternyata amat jenius dan sistematis.

Lalu apakah Andrea hendak memberi pesan “merampoklah untuk bersekolah?” tentu saja tidak. Selalu ada pesan moral dari fiksi yang merupakan hasil cara berfikir. Berikut ini salah satu pesanyang ingin diampaikan “orang biasa” kepada ribuan koruptor di luar sana.

Andrea berhasil membuat pembaca menikmati ide gilanya untuk suatu persoalan yang ia hadapi di kehidupan nyata. Ia memenangkan si gadis miskin berprestasi anak “Orang biasa” yang kalah di dunia nyata.

Selamat menikmati jenakanya, tegangnya, dan hikmah yang baik dari kisahnya

Kegiatan Fadhil

Warna Warni Pekan Ini

Assalamualaikum.. haiai! Namaku fadhil. Putra pertama dari mama nikma. Ini postingan pertama tentang aktivitas bermainku. Kata mama, sengaja diabadikan dan dibuat status di medsos. Alasannya semoga bisa menjadi tambahan ide bermain temen-temenku, dan sedikit menjawab komentar netijen yang masalahin aku kok belum sekolah… hehhe…

Yuk ah main warna bareng aku… walaupun udah kenal lama, aku sering lupa dan ketuker soal warna. Untung mama gak bosen-bosen ngenalin warna, eh tapi g tau juga sih.. si mama g bosen atau terobsesi aku harus bisa (mama nulis sambil ngakak😁😅). Tapi setauku mama g maksa kok.. aku belajarnya sambil bermain. Kadang dibikinin lagu yang gak jelas disadur dari mana sama si mama. Udah ah curhatnya.. yuk langsung intip kegiatanku pekan ini…

🌈Show Warna

Aku suka banget sama permainan ini.. warnanya bisa bergerak-gera, dan berubah-ubah kalau aku iseng masukin warna lain.

show warna

Kata mama, bahannya mudah kok, karena ada di rumah. Tapi teman-teman harus ikhlas ya.. 1 botol uht nya buat mainan🤭. Cekidot alat bahannya kuy..

  1. Susu uht
  2. Pewarna makanan
  3. sabun cuci piring
  4. Cotton but
  5. Wadah, seadanya apa di rumah

Jadi cara mainnya gempil banget, si mama nyiapin susu uht ke wadah yg tersekat. Kemudian meneteskan beberapa tetes pewarna makanan. Laluu siapkan sabun cuci piring d wadah berbeda.

Tugas aku hanya celap celup cotton bud ke sabun dan ke wadah susu berwarna. Sambil heboh mengamati warna yang bergerak-gerak. Karena aku iseng, aku suka ambil warna merah dan celupin ke warna lain. Warnanya jadi berubah lo teman.. yuk cobain.. asik deh.. jadi sambil main bisa sambil liatin dan kenalan sama nama-nama warna

🦋 Kupu-kupu

Kalau ini hasil printable si mama yang males bikin media sendiri.. tinggal potong dan dan direkatin pake lem. Aku emang suka mainan lem-lem gini.. aku bisa ngelem sendiri loo… Jadi ceritanya itu kupu2 sayapnya terbagi menjadi 2, dan ttugasku memasangkan sayap dengan warna yang sama. O iya.. mama dapet printable nya dari chaysplay.com

Mama minta ditimpuk, masa fotonya pas merem😤

🐧Pasangkan topi pinguin

Kalau yang ini hasil gambaran mama sendiri akibat tinta print habis (jadi bukan karena mama rajin ya,🤭). Mama gambar pinguin bersyal dengan warna bwrbeda. Kemudian gambar topi dengan warna yang disamakan dengan syalnya pinguin. Tugasku adalah memasangkan topi pinguin yang senada dengan syal yang dikenakannya. Kenalan warna lagi deh..

foto wajahku absen dulu ya.. diwakili tangan aja 😅

🍩Donat warna warni dari plastisin

Walaupun kata mama donat, tapi buat aku itu bukan donat.. g ada mirip2nya maa🤭. Ini terbuat dari plastisin jadi jangan sekali2 dicicipi ya teman-teman.. hehhe

Alat bahannya gampang banget, yang utama adalah plastisin. Trus buat tiangnya bisa lidi bisa pencil, apa adanya aja lah.. trus buat alasnya mamaku pake sterofoam bekas beli magic com😅.

Cara mainnya kelompokkan donat plastisin berdasarkan warna yang sama.

🌈Mengelompokkan Warna

Ini salah satu favorit mamaku.. soalnya tinggal print, potong dan selanjutnya diserahkan padakuhh…

Jadi tugasku hanya

Ngasih lem

Mengenali warna

Menempelkan di kertas yang sudah mama tandai dengan gambar pencil berwarna

Biar lebih jelas simak gambar berikut iniii…

Maaf gambarnya hasil ss video, karena si mama belum bisa upload video d wordpress🤭


🍎 Mewarnai Buah apel

Ini kegiatan terakhir di pekan warna ya.. mewarnai buah apel yang ada di pohonnya. Gambar bisa dicari di aplikasi chaysplay. Sejak mewarnai apel ini aku jadi hafal sama warna merah.. 🍎🍎🍎

Oke sekian dulu cerita fadhil kali ini.. semoga ada kesempatan lagi bercerita dengan tema pekanan berbeda yang disiapkan mamaku.. see you.. terimakasih sudah membaca.

Silahkan tinggalkan kritik dan saran jika berkenan..💙

Semoga betmanfaat.

wassalamualaikum…..